Gempa Cianjur: Korban Tewas Bertambah Menjadi 310 Orang, Gempa Susulan Mencapai 237 Kali

Bay publishing magazines, Jakarta – Tim Search and Rescue ( SAR ) gabungan menemukan dan mengangkat 17 jenazah korban meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari ini, Jumat ( 25/11/2022 ).

“Hasil operasi pencarian dan pertolongan Tim SAR gabungan per-hari ini mendapatkan jenazah 17 orang,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Letjen TNI Suharyanto dalam jumpa pers virtual, Jumat ( 25/11/2022 ).

Suharyanto menyebut, dari 17 korban yang ditemukan, 8 diantaranya sudah diketahui identitasnya. Sementara 9 lainnya belum teridentifikasi karena diduga bukan warga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Nah 9 ini karena pelintas, warga luar Kecamatan Cugenang, ini masih diidentifikasi. Mohon seluruh masyarakat di sekitar Kecamatan Cugenang atau seluruh Kabupaten Cianjur atau dari luar Cianjur yang merasa ada anggota keluarganya yang hilang segera melapor,” kata dia.

Suharyanto menyampaikan, korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 310 orang. Jumlah korban meninggal bertambah 38 orang dari sebelumnya. Pada Kamis, 24 November 2022, dia menyebut jumlah korban meninggal dunia sebanyak 272 orang.

Sementara korban yang dinyatakan hilang sebanyak 24 orang.

“Korban yang masih belum ditemukan adalah 24 orang. Nah 24 orang ini masih dicari terus. Tetapi 24 orang ini sudah jelas identitasnya,” kata dia.

Gempa Cianjur, Mensos Risma Buat Dapur Umum di Jakarta dan Bekasi

Menteri Sosial ( Mensos ) Tri Rismaharini mengatakan,pihaknya akan membuat dapur umum di Jakarta dan Bekasi untuk memudahkan proses distribusi bantuan makanan kepada masyarakat korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Saya putuskan pada hari ini kita membuat dapur umum di Jakarta dan Bekasi karena saya khawatir kalau semakin banyak pengungsi di sana, kebutuhan misalkan untuk bahan baku, misalkan seperti ayam dan telur itu terbatas,” kata Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat ( 25/11/2022 ).

Dapur umum tersebut berlokasi di Taman Makam Pahlawan Jakarta dan Balai Pangudi Luhur Bekasi. Risma menjelaskan kedua dapur umum akan memproduksi makanan dalam bentuk lauk pauk, sementara nasi akan dimasak di dapur umum di Cianjur.

“Tadi ada diskusi bahwa kalau nasi kita masak juga di sini takutnya tidak enak sampai di sana. Jadi karena itu di sana tetap masak nasi namun lauk pauk akan kita supply sebagian dari Jakarta dan Bekasi dengan alasan bahwa kita khawatir kebutuhan makanan di sana tidak bisa kita penuhi,” kata Risma seperti dilansir Antara.

Menurut Mensos, pihaknya juga membuka dapur umum 16 titik di lokasi bencana yang hingga saat ini masih terus didirikan dengan produksi makanan saji total 27.890 porsi untuk sekali makan.

Keenam belas dapur umum berlokasi di Sukamanah, Pendopo, RSUD Cimacan, Desa Gasol, Sukamaju, Karangtengah, Cimacan, Rancagoong, Cikancana, Warungkondong, Desa Cinta Asih Gekbrong, Cugenang, RS Sayang Cianjur, Kantor Dinas Cianjur, Sarampad Cugenang, dan Sukatani Pecet.

Tak Ada Target Batas Waktu Dapur Umum

Risma mengatakan, Kemensos telah mengerahkan sekitar 442 personel Taruna Siaga Bencana ( Tagana ) dari seluruh Jawa dan Lampung. Selain itu staf dari Kemensos juga turut membantu aktivitas di dapur umum, bukan hanya mereka yang berada di pusat tetapi juga staf dari 13 balai sentra.

“Kurang lebih sampai dengan hari ini, kurang lebih kita mengeluarkan Rp20 miliar sekian,” imbuh Risma.

Dia mengatakan, pendirian dapur umum, baik yang berlokasi di Cianjur maupun di Jakarta dan Bekasi, tidak ditargetkan untuk dibuka dalam jangka waktu tertentu. Durasi pembukaan dapur umum bergantung dari lamanya kebutuhan pengungsian.

“Untuk dapur umum kita tidak tahu sampai kapan, kita tidak tahu. Nanti ada saatnya kita harus cabut. Kalau ( contohnya ) di Majene itu sampai satu tahun kita buat, Semeru itu tujuh bulan. Jadi nanti tergantung pengungsian itu,” tandas Risma.

Gempa Susulan Cianjur Mencapai 237 Kali

Bumi Cianjur, Jawa Barat, terus diguncang gempa susulan hingga 237 kali selepas gempa besar pada Senin siang, 21 November 2022.

Gempa susulan terbesar adalah Manitudo 4,2, sedangkan yang terendah adalah Magnitudo 1,2 skala richter.

“Update Susulan Gempa Bumi Cianjur M 5.6. Gempa susulan sd 25 November 2022 pkl 09.00 WIB. Terjadi 237 gempa. Mag terbesar M4.2. Mag terkecil M1.2,” kata Humas BMKG sebagaimana dikutip HarianHaluan.Com dalam cuitan akun @InfoHumasBMKG pada Jumat, 25 November 2022.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono dalam cuitan di akun Twitter pribadinya ( @DaryonoBMKG ), gempa susulan terbesar Magnitudo 4,1 terjadi pada tanggal 25 November 2022.

Lokasi gempa tersebut adalah di 6.89 LS – 107.05 BT ( 12 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR ). “Kedlmn : 10 Km, dirasakan di Cianjur IV MMI, Sukabumi III MMI, dan Bogor II MMI : :BMKG,” cuitnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Daryono menyebutkan bahwa gempa yang terjadi di Cianjur termasuk pada gempa kerak dangkal.

Menurutnya karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan yang cukup banyak.

Hal tersebut terjadi karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat.

“Tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah,” cuitnya di Twitter pribadinya pada Kamis, 24 November 2022.

Tercatat lebih dari 56 ribu rumah rusak terdampak gempa di Cianjur.

Daryono juga berpendapat mengenai kondisi keamanan yang terjadi di Cianjur yang masih belum bisa diprediksi.

Ia mengimbau masyarakat di dekat perbukitan dengan tebing yang curam untuk 

waspada karena dapat terjadi ketidakstabilan lereng ( slope ) saat terjadi gempa yang kuat.

Hal tersebut dapat terjadi saat datang hujan lebat, gempa susulan yang signifikan dapat memicu terjadinya longsoran dan runtuhan batu.

Peristiwa gempa yang berpusat di Cianjur dengan titik koordinat 6,84 Lintang Selatan ( LS ) dan 107,05 Bujur Timur ( BT ).

Tercatat, sedikitnya ada lima wilayah yang terdampak gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5,6 tersebut. Di antaranya yaitu Bandung, Sukabumi, DKI Jakarta, Depok, hingga Tangerang Selatan.

Tiga wilayah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa ini semuanya ada di wilayah Cianjur, yang merupakan pusat gempa.